Sabtu, 01 Mei 2010

PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI

Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.

Hakekat Pendidikan Jasmani
Penjas tidak hanya menekankan pada penguasaan aspek keterampilan motorik atau keterampilan berolahraga saja, tapi lebih dari itu, melalui aktivitas fisik, permainan, atau olahraga yang dilaksanakan secara teratur dan dalam suasana kependidikan dapat mengembangkanseluruh kepribadian anak yang meliputi aspek mental, emosional, intelektual, moral, dan estetika. Di samping hal-hal tersebut, Penjas bagi anak yang berkelainan dapat berfungsi sebagai sarana normalisasi dan rehabilitasi.

Pentingnya Pendidikan Jasmani
Memenihi kebutuhan anak akan gerak
Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya
Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
Menyalurkan energi yang berlebihan
Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional

Tujuan Pendidikan jasmani

1. Mengembangkan Pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estatika, dan perkembangan sosial.

2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas gerak.

3. memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali;

4. mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.

5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sisoal yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.

6. menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.

Nilai dasar falsafah Pendidikan jasmani
Sumbangan unik dari pendidikan jasmani, yaitu :
Meningkatkan kebugaran jasmani dan dan kesahatan siswa,
Meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya, serta
Meningkatkan pengertian siswa dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana menerapkannya dalam praktek.

Kebugaran dan kesehatan

Kebugaran dan kesehatan akan dicapai melalui program pendidikan jasmani yang terencana, teratur dan berkesimanbungan. Dengan beban kerja yang cukup berat serta dilakukan dalam jangka waktu yang cukup secara teratur, kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadap perubahan kemampuan fungsi organ-organ tubuh seperti jantung dan paru-paru.
Unsur kebugaran jasmani ialah suatu kemanpuan dari seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti.


Keterampilan Fisisk dan Motorik

Keretlibatan anak dalam asuhan permainan, senam, kegiatan bersama, dan lain-lain, merangsang perkembangan gerakan yang efifien yang berguna untuk menguasai berbagai keterampilan. Keterampilan tersebut bisa berbentuk keterampilan dasar misalnya berlari dan melempar serta keterampilan khusus seperti renang dan saenam. Pada akhirnya keterampilan itu bisa mengarah kepada keterampilan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Terkuasainya Prinsip-prinsip Gerak

Pendidikan jasmani yang baik harus mampu meningkatkan pengetahuan anak tentang prinsip-prinsip gerak. Pengetahuan tersebut akan membuat anak mampu memahami bagaimana suatu keterampilan dipelajari hingga tingkatannya yang lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh gerakannya bisa lebih bermakna. Sebagai contoh, anak harus mengerti mengapa kaki harus dibuka dan bahu direndahkan ketika anak sedang berusaha menjaga keseimbangannya.

Kemampuan Berpikir

Memang sulit diamati secara langsung bahwa kegiatan yang diikuti oleh anak dalam pendidikan jasmani dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak. Namun demikian dapat ditegaskan disini bahwa pendidikan jasmani yang efektif mampu merangsang kemampuan berpikirr dan daya analisa anak ketika terlibat dalam kegiatan-kegiatan fisiknya. Pola-pola permainan yang memerlukan tugas-tugas tertentu akan menekankan pentingnya kemampuan nalar anak dalam hal membuat keputusan.

Kepekaan Rasa

Dalam hal olahraga, pendidikan jasmani menempati posisi yang sungguh unik. Kegiatannya yang selalu melibatkan anak dalam kelompok kecil maupun beras merupakan wahana yang tepat untuk berkomunikasi dan bergaul dalam lingkup sosial.

Keterampilan Sosial

Pendidikan jasmani menyediakan pengalaman nyata untuk melatih keterampilan mengendalikan diri, membina ketekunan dan motivasi diri. Hal ini diperkuat lagi jika proses pembelajaran direncanakan sebaik-baiknya. Setiap adegan pelajaran dalam permainan dapat dijadikan arena dialog dan perenungan tentang apa sisi baik-buruknya suatu keputusan.

Kepercayaan Diri Dan Citra Diri (Self Esteem)

Melalui pendidikan jasmani kepercayaan diri dan citra diri (self esteem) anak akan berkembang. Secara umum citra diri diartikan sebagai cara kita menilai diri kita sendiri. Citra diri ini merupakan dasar untuk perkembangan kepribadian anak. Dengan citra diri yang yang baik seseorang seseorang akan merasa aman dan berkeinginan untuk mengeksploitasi dunia.



Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga

Perbedaan antara penjas dan pendidikan olahraga
Pendidikan jasmani pendidikan olahraga
- Sosialisasi atau pendidikan via olahraga. - Sosialisasi atau pendidikan dalam olahraga.
- Menekankan perkembangan kepribadian - Mengutamakan penguasaan keterampilan
Menyeluruh. Berolahraga.
- Menekankan penguasaan keterampilan dasar - Menekankan penguasaan teknik dasar.

Orientasi Model Kurikulum
• Pendidikan gerak (movement education)
• Pendidikan olahraga (sport education)
• Pendidikan petualangan (adventure education)
• Pendidikan perkembangan (developmental education)
• Pendidikan kebugaran (fitness education)
• Pendidikan disiplin keilmuan olahraga (kinesiologocal education)




Pandangan Yang Menyesatkan Tentang Pendidikan Jasmani
• Keterampilan gerak berkembang secara alamiah sejalan dengan kematangan anak
• Umumnya anak-anak cukup terampil dalam cabang olagraga yang popular di masyarakat
• Mempelajari keterampilan dasar tidak memotivasi anak
• Perancanaan dalam mengajar pendidikan jasmani tidak penting

Dasar-dasar Pengembangan Program
• Kurikulum pendidikan jasmani haruslah berorientasi kepada anak dan tingkat

perkembangannya
• Setiap anak berbeda-beda dalam hal kebutuhan dan kemampuan belajarnya
• Anak harus dilihat sebagai manusia yang utuh
• Hal-hal ysng berhubungan dengan kebutuhan anak harus diajarkan melelui
pendidikan jasmani
• Gerakan merupakan dasar bagi pendidikan jasmani
• Pembelajaran harus terjadi melampaui kepentingan sesaat tapi harus menawarkan keterampilan yang berguna untuk seumur hidup

Pola Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
• Perkembangan ke arah memanjang (Cephalocaudal) dan ke arah tepi (Proximodistal)
• Gerak kasar dan gerak halus
• Bilateral ke unilateral
• Diferensiasi dan integrasi
• Filogenetik dan ontogenetic

Dorongan Dasar Anak-Anak
• Dorongan untuk bergerak
• Dorongan untuk berhasil dan dapat pengakuan
• Dorongan untuk mendapat pengakuan teman dan masyarakat
• Dorongan untuk bekerjasama dan bersaing
• Dorongan untuk kebugaran fisik dan daya tarik
• Dorongan untuk bertualang
• Dorongan untuk kepuasan kreatif
• Dorongan untuk menikmati irama
• Dorongan untuk mengetahui

Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
Kemampuan pengelulaan tubuh
Kesadaran tubuh
Kesadaran ruang
Kualitas gerak

Keterampilan-keterampilan dasar
Keterampilan lokomotor
Keterampilan non-lokomotor
Keterampilan manipulatif

Keterampilan-keterampilan khusus yang terspesialisasi
Umumnya permainan atau olahraga formal


Arah Serta sasaran Yang Harus Dikembangkan
• Murid menjadi sadar akan potensi geraknya
• Muriddapat bergerak dan tampil baik secara meyakinkan
• Murid mengerti dan mampu menerapkan konsep-konsep gerak yang mendasar
• Murid menjadi orang yang bisa dalam gerak
• Murid menghargai olahraga yang menyehatkan

Anak yang terdidik jasmaninya adalah anak yang :
• Memiliki keterampilan yang penting untuk melakukan kebugaran-kebugaran fisik
Bergerak dengan menggunakan komsep kesadaran tubuh, kesadaran ruang, usaha dan hubunganya.
Menunjukan kemmpuan dalam keterampilan-keterampilan manipulatif, lokomotor, dan non-lokomotor.
Menunjukan kemmpuan dalam mengkombinasikan keterampilan manipulatif, lokomotor, dan non-lokomotor yang digunakan secara perorangan dan dengan orang lain.
Menunjukan kemampuan dalam bermacam-macam bentuk kegiatan fisik.
Menunjukan penguasaan dalam bentuk kegiatan jasmani.
Telah belajar bagaimana caranya mempelajari keterampilan baru.
• Bugar secara fisik
Menilai, mencapai, dan mempertahankan kebugaran jasmani
Merancang program kebugaran yang aman dan bersifat pribadi disesuaikan dengan prinsip-prinsip latihan
• Berpartisipasi secara teratur dalam kegiatan fisik
Berpartisipasi dalam kegiatan fisik yang mendukung kesehatan minimal 3 kali dalam satu minggu
Memilih dan berpartisipasi teratur dalam kegiatan olahraga seumur hidup
• Mengetahui dampak dan manfaat dari keterlibatan dalam kegiatan fisik
Mengenali manfaat, nilai, dan kewajiban yang berhubungan dengan pertisipasi teratur dalam kegiatan fisik
Mengenal faktor resiko dan keselamatan yang berhubungan dengan partisipasi teratur dalam kegiatan fisik
Menerapkan konsep dan prinsip untuk mengembangkan keterampilan motorik
Memahami bahwa kesehatan melebihi keadaan bugar jasmani semata
Mengetahui peraturan,strategi dan prilaku yang pantas untuk kegiatan permainan tertentu
Mengakui bahwa keikutsertaan dalam olahraga dapat mengarah pada saling pengertian antar budaya dan bangsa
Mengerti bahwa olahraga menyediakan kesempatan untuk kegembiraan, ekspresi diri, serta komunikasi
• Menghargai kegiatan fisik dan sumbangannyaterhadap gaya hidup sehat
Menghargai hubungan dengan orang lain sebagai hasil dari keikutsertaan dalam olahraga.
Menghormati peranan yang dimainkan kegiatan olahraga dalam pencapaian kesehatan dan kesejahteraan sapanjang hayat.
Menghargai perubahan perasaan yang dihasilkan dari patisipasi teratur dalam kegiatan olahraga.

1 komentar: